Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. ( Efesus 4:31-32)
Joice memiliki seorang sahabat yang sudah dianggapnya sebagai saudara kandungnya. Dia adalah Aurel. Kini mereka kuliah di salah Universitas terbaik di kota mereka. Bahkan mereka mengambil satu jurusan yang sama. Bagi Joice, Aurel adalah sosok sahabat yang penuh Kasih. Walaupun terkadang, hubungan persahabatan mereka tidak selalu berjalan dengan mulus. Mereka sering kali saling jengkel, namun salah satu dari mereka pasti mengalah untuk meredam suasana.
Suatu hari, mereka mendapatkan tugas dari dosen untuk membuat ide untuk karya tulis. Saat itu, Aurel tidak memiliki ide untuk karya tulis, dia sangat kebingungan. Setelah itu, Aurel bertanya kepada Joice mengenai idenya tentang tugas tersebut. Keesokan harinya, saat di kelas ketika dosen bertanya kepada Aurel mengenai ide karya tulis, Aurel menjawab menggunakan ide milik Joice.
Seketika Joice kaget dan tercengang melihat tingkah sahabatnya itu. Ide karya tulisnya yang cemerlang ternyata telah dicuri oleh sahabatnya sendiri. Namun, Joice ingat tentang hal pengampunan. “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu” (Markus 11:25).
Joice berpikir, jika dirinya tidak mengampuni Aurel, pastinya Tuhan juga tidak akan mengampuninya. Akhirnya Aurel pun meminta maaf kepada Joice, dan Joice pun mengampuni Aurel.
Kisah sederhana ini selalu ada dalam kehidupan nyata. Ketika orang lain menyakiti hati anda, apa yang akan anda lakukan? Membencinya atau mengampuninya? Secara manusiawi mungkin anda merasa jengkel dengan teman anda, namun mintalah roh pengampunan kepada Tuhan.
Tindakan yang dilakukan Joice adalah menimbun bara api diatas kepala Aurel. Dalam Amsal 25:21-22 mengatakan, “ Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air. Karena engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya,, dan Tuhan akan membalas itu kepadamu”.
Membenci sesama adalah salah satu penghalang berkat Tuhan.
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more